
KPU Bali Hadiri Rakor Sosialisasi Sosdiklih Profil Lulusan 8 Dimensi SMA/SMK se-Kota Denpasar
Denpasar, bali.kpu.go.id - I Gede John Darmawan menghadiri Rapat Koordinasi Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdiklih) bertema Profil Lulusan 8 Dimensi bagi siswa SMA dan SMK se-Kota Denpasar., yang digelar KPU Kota Denpasar. Kegiatan ini bertujuan menanamkan kesadaran politik sejak dini agar generasi muda melek demokrasi dan aktif berpartisipasi dalam pemilu. Jumat, 26/09/2025.
Dalam paparannya, I Gede John Darmawan, anggota KPU Provinsi Bali, menyampaikan data mengenai pertumbuhan pemilih pemula di Bali yang diperkirakan akan terus meningkat. Menurutnya, generasi Alpha akan menjadi kelompok besar yang memasuki usia memilih pada periode 2024–2029, sehingga memerlukan perhatian khusus dalam pembinaan literasi politik. “Tingkat partisipasi pada Pemilu 2024 mencapai 83,3 persen, melampaui target, namun ketika Pilkada di tahun yang sama turun menjadi 71,92 persen. Hal ini menunjukkan adanya tantangan kualitas partisipasi yang harus kita sikapi bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, John Darmawan menekankan pentingnya kolaborasi antara KPU dengan sekolah-sekolah untuk menghadirkan pendidikan pemilih secara berkelanjutan. Ia mencontohkan perlunya integrasi program sosialisasi dalam kurikulum atau kegiatan tambahan di sekolah, sehingga siswa dapat memahami makna demokrasi secara utuh, bukan sekadar tren sesaat di media sosial.
Sesi dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan tanya jawab bersama perwakilan guru dan siswa SMA/SMK. Para peserta menyoroti tantangan generasi muda dalam menentukan pilihan politik, rendahnya minat sebagian siswa terhadap isu demokrasi, serta pentingnya penggunaan bahasa yang dekat dengan generasi Z dan Alpha, termasuk melalui media sosial. Salah satu perwakilan sekolah menekankan bahwa sosialisasi harus menyentuh ranah praktis, misalnya dengan melibatkan siswa dalam simulasi pemilu di lingkungan sekolah.
Dari hasil rapat koordinasi, disepakati perlunya sinergi formal antara KPU Kota Denpasar dengan sekolah-sekolah dalam bentuk perjanjian kerja sama. Model kegiatan yang diusulkan meliputi penyelenggaraan kelas demokrasi, pertemuan rutin maksimal dua jam di sekolah, serta partisipasi siswa dalam program pendidikan politik yang menekankan delapan dimensi profil lulusan, yaitu religiusitas, nasionalisme, integritas, kemandirian, gotong royong, kreativitas, kebhinekaan global, dan literasi politik.
Acara yang dihadiri oleh perwakilan sekolah menengah atas dan kejuruan se-Kota Denpasar, guru pendamping, jajaran KPU Kota Denpasar menjadi bagian dari strategi kelembagaan dalam memperkuat literasi politik dan demokrasi melalui pendekatan pendidikan yang sistematis. dengan harapan kegiatan ini mampu membangun kesadaran politik generasi muda dan memastikan mereka siap menjadi pemilih yang berkualitas dalam Pemilu maupun Pilkada mendatang.