Piodalan di Padmasana KPU Klungkung
Semarapura, Puja Wali atau Piodalan merupakan sebuah wujud bakti dari umat manusia kepada Ida Sanghyang Widi Wasa dengan rasa tulus iklas. Hal ini dilaksanakan oleh jajaran Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung bertepatan dengan Purnamaning Kapat, Buda Kliwon Pagerwesi, Rabu, 8 Oktober 2014 adakan mengadakan Puja Wali/Piodalan/Petirtaan di Pelinggi Padmasana dan Penunggun Karang.
Puja Wali yang dihaturkan oleh Jero Mangku Suardana selain dengan Upakara lazimnya Piodalan, juga dilengkapi dengan tiga caru yang berbeda sesuai dengan tempat pemujaan. Seperti untuk di Padmasana dipakai Caru Ayam Putih, di Pelinggih Penunggun Karang Caru Ayam Hitam, dan dipelataran Kantor dengan Caru Ayam Brumbun. Caru ini merupakan upakara untuk mengembalikan keseimbangan dan keharmonisan anatara alam sekala dan nisakala, karena Caru merupakan sebuah wujud persembahan kepada Buta Kala agar bias kembali kealam Dewa dan memberikan keselamatan bagi semua umat, hal ini disampaikan manggala karya I Ketut Sukiasna. Puja Wali ini berlangsung setiap tahun sekali tepatnya pada Purnamaning Sasih Kapat yang kebetulan tahun ini bersamaan dengan rainan jagat Pagerwesi jadi jajaran KPU juga sekalian merayakannya. Puja Wali yang diawali dengan menghaturkan prayascita oleh staf KPU dilanjutkan dengan upakara Puja Wali dan persembahyangan bersama.
Persembahyangan dilaksanakan penuh aura ketulusan dan cinta kasih serta kedamaian, rasa syukur pun muncul karena KPU Kabupaten Klungkung bisa menyelesaikan perhelatan Demokrasi (Pemilu) dengan sukses, rasa khidmat semakin terasa saat uncaran Puja Trisandya, uncaran mantram pemangku dan dentingan Genta berkumandang bersamaan. Rasa sendu dan lega umat terasa saat kembali ke hati yang paling dalam saat tirta disiratkan dan diraupkan dan bija ditempelkan dikening. Puja Wali diakhiri dengan nunas boga sematra atau lungsuran dari upakara yang telah dihaturkan, serta bakti penyineb.