"Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam tahapan logistik ini, antara lain mengenai inventarisasi logistik, mekanisme pengadaan, masalah anggaran (RAB) dan yang terakhir adalah masalah pertanggungjawaban" begitu tegas Arief Budiman, Anggota KPU yang menangani bidang perencanaan, keuangan dan logistik tersebut dalam sambutanya pada pembukaan Acara Rapat Kerja Penyusunan, Pembahasan dan Finalisasi rencana kebutuhan logistic Pemilu serta Rapat Kerja Penerapan yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi Bali pada tanggal 30 September 2013 sampai dengan 2 Oktober 2013. Acara yang dilaksanakan di Hotel Harris River View Kuta tersebut diikuti oleh 60 orang peserta dari Jajaran KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dengan menghadirkan dua narasumber pusat yakni Hery Susila Prabawa S.Sos (Kabag Inventarisasi Setjen KPU) dan Tjep tjep Kustjana (Kabag AKLAP Biro Keuangan Setjen KPU). Pada kesempatan tersebut, Arief Budiman juga memaparkan bahwa sekarang ini kita masih mempunyai beberapa tahapan logistik yang tertunda. Dimana seharusnya sejak Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditetapkan, maka seluruh masalah yang terkait dengan jumlah logistik paling tidak 90% sudah terselesaikan. Oleh karena itu diharapkan kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota agar melakukan stock opnam terhadap kotak dan bilik suara yang ada. Sehingga kotak dan bilik suara dapat segera diproduksi sesuai dengan sisa kekurangan yang ada. "pada Pemilu 2014 yang akan datang, untuk mengefisiensi anggaran, kemungkinan kotak dan bilik Suara akan menggunakan bahan dari plastik atau kardus kedap air" demikian paparnya diakhir sambutan.